Madridista

MY ARTIKEL

Sabtu, 17 Desember 2011

TIDAK CUKUP SEKEDAR KRITERIA AKADEMIS


MENYANDANG predikat mahasiswa berprestasi  atau mahasiswa teladan merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap mahasiswa.Dengan predikat mahasiswa berprestasi berarti ia adalah mahasiswa dengan berbagai kelebihan diatas rata-rata mahasiswa pada umumnya .Selain itu juga menimbulkan kebanggaan tersendiri  bagi Orang tua,lingkungan sekitar,dan tentu saja almamater tempat dia kuliah.Seseorang yang menjadi teladan akan mendapat keistimewaan dan kemudahan dalam berbagai hal.Misalnya adalah kemudahan dalam memperoleh Beasiswa,memiliki kedekatan dengan dosen,dan berbagai kemudahan dalam perkara akademik lainnya.Pendek kata predikat mahasiswa berprestasi yang disandang seseorang akan banyak memberi  mamfaat bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnya.Landasan berfikir bahwa kriteria prestasi seseorang mesti diukur dengan kriteria akademis tidak bias lepas dari pandangan pragmatis matematis yang memandang bahwa prestasi adalah sesuatu yang harus bisa diukur secara jelas dengan menggunakan angka.Dengan angka dapat diketahui si A lebih berprestasi dari si B ,dengan margin sekian dan sebagainya.Tafsiran angka ini mereduksi  sisi lain dari seorang mahasiswa diluar kemampuan akademisnya.Sehingga meskipun seorang mahasiswa memiliki sifat yang egois ,tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya,tidak memiliki empati terhadap sesamanya,tetaplah ia seseorang yang berprestasi dimata sebagian besar orang,asalkan kemampuan akademisnya bagus.Hal ini tentu saja mengabaikan sisi manusiawi diluar kemampuan akademis seseorang.Seorang manusia bukanlah mesin yang hanya bisa diukur produktifitas dan prestasinya berdasar output yang bisa diukur dengan angka,tetapi dia adalah pribadi unik yang mesti dipandang secara utuh sisi-sisi manusiawinya.Menilai prestasi seseorang hanya dengan mengukur kemampuan akademisnya pada dasarnya baru mengukur manusia dari kulit luarnya saja.Ukuran akademis tidak akan mampu menjangkau sisi-sisi terdalam dari manusia,seperti kemampuannya untuk memberikan mamfaat kepada sesamanya.
                                                      
Kriteria selain kademis
Model pendidikan pragmatis hanya menghasilkan sosok manusia seperti halnya mesin produksi yang tujuannya adalah menghasilakan materi semata,sehingga akhirnya memunculkan orang-orang yang egois,apatis,dan terkadang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.Lihatlah betapa banyak orang pintar dan cerdas di negeri ini,betapa banyak orang dengan berbagai gelar dan prestasi akademik yang dimiliki bangsa ini tetapi hanya sedikit dari mereka yang memiliki kemauan dan kepedulian untuk memberi  mamfaat kepada sesamanya.Untuk apa orang pintar  dan cerdas kalau hanya bermamfaat bagi kepentingannya sendiri ,sementara dilain pihak banyak saudaranya yang membutuhkan uluran tangannya.Jika hanya kriteria akademis yang kita gunakan untuk mengukur prestasi  sosok seseorang teladan ,jelas itu tidak cukup.Untuk itu perlu diperhatikan,beberapa kriteria lain untuk menilai sosok teladan secara utuh .Tidak dipungkiri bahwa kriteria akademis ini penting untuk menilai prestasi seseorang,tetapi harus didampingi dengan kriteria lain seperti Demokratis,humanis ,dan tentu saja moralitas.
Sosok seseorang yang demokratis berarti pribadi yang penuh toleransi,mau menerima perbedaan disekitarnya dan peka terhadap anspirasi orang lain .Hal ini sangat penting dimiliki oleh seorang mahasiswa yang nantinya akan terjun untuk mengamalkan ilmunya baik di lingkugan krja maupun lingkungan masyarakat disekitarnya.Sosok yang demokratis akan lebih mudah dan fleksibel bergaul dengan sesamanya.Ditengah orang-orang yang memiliki kemampuan akademis berbeda,dia akan mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang aspiratif dan toleran.Dia tidak akan menempatkan dirinya seolah-olah orang paling pintar,pendapatnya paling benar,sebagaisumber rujukan,tidak maumenerima pendapat pihak lain,meremehkan orang lain dan sikap-sikap egois lainnya.
Kriteria berikutnya adalah Humanis.Sosok yang humanis memiliki kepekaan sisi-sisi kemanusiaan orang lain,mampu berempati terhadap sesamanya,dan senantiasa mengedepankan jalan damai dan menghindari kekerasan dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.Kekerasan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan kita.Sosok manusia teladan yang menjadi suri tauladan dan panutan dari mahasiswa lainnya selayaknya dalah orang yang humanis.Banyak orang yang mengabaikan hal ini Di zaman seperti sekarang ini sudah semakin sulit untuk mencari orang yang memiliki empati terhadap sesamanya.
Moralitas sudah menjadi barang yang mahal,langka,dan diabaikan di negeri ini.Orang sudah tidak malu lagi untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak bermoral sekalipun.Sebagai contoh dari berita di berbagai media massa menginformasikan pada kita bagaimana tindakan korupsi sudah menggurita di Negeri ini.Korupsi sebagai sebuah tindakan yang tidak bermoral,sudah tidak membuat malu para pelakunya.Selain itu integritas moral juga menjadi masalah serius bagi pemimpin di Negeri ini,seperti para pejabat Negara dan para Wakil rakyat.Mereka yang memiliki jabatan dan kekuasaan tetapi tidak memiliki integritas moral yang tinggi cenderung akan menyelewengkan jabatan dan kekuasaan yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi.Kekuasaan tanpa integritas moral yang tinggi akan cenderung KORUP.(Madridista)

Jumat, 19 Agustus 2011

Doa q.,,,.,



Terima kasih Engkau telah menciptakan dia
dan mempertemukan saya dengannya.

Terima kasih untuk saat - saat indah
yang dapat kami nikmati bersama.

Terima kasih untuk setiap pertemuan
yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU...

Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.

Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya..
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya...

Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat.

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
ya Allah tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya...
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...

Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya
sebagaimana telah Engkau ciptakan...

Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia...

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU...

Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya...
luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya.

Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...

Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan....

Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...

Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku.

Amien.

Senin, 11 Juli 2011

Bersyukur

Pernahkah Anda mendengar kisah Helen Kehler?
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
diucapkan Helen Kehler:

    "It would be a blessing if each person
     could be blind and deaf for a few days
     during his grown-up live. It would make
     them see and appreciate their ability to
     experience the joy of sound".


Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba anda bayangkan sejenak....

......anda menjadi seorang yang buta
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
tersebut. Jangan biarkan diri Jaenal melihat
atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu anda tidak bisa
melihat indahnya dunia, anda tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan anda tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana ? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain.  Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba anda renungkan, bagaimana orang yang
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Minggu, 10 April 2011

jeritan mahasiswa


Jeritan Mahasiswa
Bissmillahirrahmanirrahim
   Ruang akademik sebagai basis intelektual dan core competancy ilmu-ilmu Islam merupakan tempat yang paling potensial untuk memulai membangun peradaban ilmiah. Sebab kadar kemajuan sebuah masyarakat di ukur oleh intelektualitas kaum terpelajarnya.
    Akan tetapi pada kenyataannya,di kampus kita ini yang tak lain tak bukan adalah Universitas yang bernafaskan Islam,terjadi suatu ketidakadilan bagi para mahasiswa,khususnya di Fakultas Teknik.Dimana para orang-orang yang menyebut diri mereka dosen tidak menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang dosen.Mereka seenaknya saja mangabaikan waktu perkuliahan yang seharusnya menjadi hak bagi para mahasiswa.Entah itu karena alasan discomunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau karena adanya urusan lain di luar kampus.
    Hal ini jelas-jelas merugikan kita sebagai mahasiswa.Contoh lain ketidakadilan yang sering terjadi di kampus kita ini adalah ketika seorang mahasiswa yang terlambat 5 menit saja dari waktu yang telah ditentukan ,maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan untuk masuk mengikuti mata kuliah tersebut.Akan tetapi jika seorang dosen yang terlambat 15 menit bahkan 60 menit pun masuk mengajar tanpa rasa malu sedikitpun,mereka tidak sadar kalau waktu kami telah mereka rampas.
Dimanakah letak keadilan di kampus kita ini????
   Apakah kita datng dan kuliah dikampus kita ini hanya sekedar untuk menghabiskan uang orang tua yang mereka cari dengan tetesan keringat, bahkan darah sekalipun. Sedangkan kita menghabiskannya tanpa setetes keringat pun.yng disebabkan karena ketidakadilan.
   Apakah kita harus diam begitu saja ketika suatu ketidakadilan terjadi di sekitar kita.Oleh sebab itu kami mengajak teman-teman  sekalian untuk melakukan suatu perubahan system belajar mengajar yang ada di kampus kita ,khususnya di fakultas teknik ini.Ini tentunya membutuhkan perjuangan yang tidak ringan,Sebab hidup ini adalah pilihan,maka teman-teman sekalian berhak memilih,terus tertindas dalam ketidakadilan atau bergerak untuk melakukan perubahan,dalam hal ini ketidakadilan yang telah dilakukan dosen-dosen kita..
Hidup Mahasiswa,Hidup Mahasiswa,Hidup Mahasiswa...

                                                                                                                                                By:  Mahasiswa yang tertindas
                                          
                                 

Sabtu, 12 Februari 2011

madridista

Real Madrid Vs Espanyol,.,.,.,14 februari 2011.,04:00 WITA ,.,live on tv one.,.,dont miss it.,, HALA MADRID